Minggu, 07 Desember 2014

Panitia Pensi???

   keesokan harinya.
   "putri..."
   "iya. eh, evan. masuk dulu, van."
   "oke, makasi."
   "gimana keadaan lo?" tanya evan sambil memegang kening putri sekilas.
   "eh? alhamdulillah baik-baik aja kok. semalem gue udah minum obat dan istirahat cukup. jadi, sekarang badan gue udah fit lagi deh. hehe" balas putri sambil tersenyum manis ke arah evan.
   "oh... bagus deh kalo gitu. emm... oh iya, put. kemaren ternyata asad sadar sama kondisi lo yang nggak fit. tapi, gara-gara takut ganggu istirahat lo jadinya dia sms gue semalem dan nanyain keadaan lo. terus dia juga nitip salam buat lo, sorry gak bisa kasih tumpangan kemaren. soalnya dia lagi buru-buru, gitu." jelas evan panjang lebar sambil melihat ke arah dapur. kenapa dapur? -_- soalnya dia gak berani buat liat langsung tampang putri waktu itu.
   "put? lo dengerin gue kan?" masih menghadap ke dapur. "put? PUT???" seru evan sekali lagi sambil membalikkan badan. daaaan wak waaaw dilihatnya putri sedang shock tingkat dewa dengan ekspresi yang sulit di jelaskan dengan kata-kata. mulutnya terbuka lebar buanget! evan yang udah nyangka kejadiannya bakal kaya gini cuma bisa menghela napas.
   "e.. elo.. se.. serius kan, van? dia ngomong gitu?!" tanya putri.
   "iya." jawab evan malas-malasan.
   "yippie.... aaaakkk... gue tau kok saat ini bakal dateng juga. uh...makasi buat infonya evan. lo emang sahabat gue yang paling cakep sedunia!" seru putri kegirangan sambil berlenggak-lenggok memutari evan.
   "yaiyalah, paling cakep! orang sahabat lu cuma gue!" jawab evan ketus.
   "oiya ya? hehe yaudah, maap deh. tapi intinya lo emang orang terbaik yang pernah gue kenal."
   "emm... gue pengen beli ke eleven-seven nih, lu mau nemenin gue gak?" jawab evan mengalihkan pembicaraan.
   "eh? kayanya nggak deh, van. gue masih pengen istirahat dirumah." jawab putri pelan karena merasa tidak enak.
   "oh gitu. yaudah, gue jalan dulu. hati-hati ya. lo cuma sendirian kan disini?"
   "iya. gue bakal jaga diri dan kunci semua pintu dengan rapat kok."
   "well, see ya!"
   "bye." balas putri sambil melepas kepergian evan dengan senyum khasnya.
   aaaaaaaarrrrrrrrrggggggghhhhh!!!! tinju evan mengenai tembok luar rumah putri begitu keras dan menyakitkan. namun tetap saja, tidak ada yang mampu menandingi sakit di hatinya saat ini.

***

   "put... put... si rena nawarin gue jadi panitia nih."
   "eh? rena yang anak seni itu?"
  "iya. dia katanya mau ngadain pensi kecil-kecilan buat sekolah kita gitu. nah, jadinya dia minta tolong gue deh buat jadi salah satu panitianya."
   "oh ya? panitia apa emang?"
   "emm... bagian acara katanya si."
   "wow! bagian acara? gila. itu kan bagian yang keren banget, van. sumpah, lo harus total banget buat acara ini biar lo gak ngecewain rena yang percaya ama lo."
   "eh? tapi tugas ini berarti bakal menyita waktu gue banyak, put. termasuk buat pulang-pergi bareng lo."
   "ha? emang iya ya?"
   "iyalah. kan pasti butuh banyak kordinasi ke berbagai pihak dan rapat ini itu buat konsep acara. menurut lo gimana? perlu gue terima?"
   putri terdiam dan menunduk.
   nah, kayanya nih anak agak mempertimbangkan kalo bakal balik sendirian tanpa gue dan ngeliat gue bakal lebih sering berurusan sama rena deh. hihihi putri.. putri.. gue gak bakal berpa...
   "lo boleh terima kok!" jawab putri.
   "HE?"
   "iya. kenapa kaget gitu? pasti rena seneng bisa dibantuin kamu. lagian kamu lumayan kreatif dan seru kok van buat ngatur acara-acara kaya gini. hehe" jawab putri pelan sambil menampakkan ekspresi yang tenang luar biasa. dan evan hanya bisa bengong.
   "eh! kenapa bengong? cepet gih samperin lagi renanya. kasian kan kalo dia sampe kelamaan nunggu."
   "elo... elo serius ngebolehin gue ikut ini? nanti berarti kita jarang pulang bareng lho."
   "iya, gapapa. kalo lo seneng gue juga ikut seneng kok. hehe."
   put.. put... lo gak tau ya kalo gue pengen banget lo larang ikut panitia ini. gue pengen lo sedikit membatasi ruang gerak gue sama orang lain.
   "oh iya, van. aku mau ke perpustakaan dulu ya. ada buku yang harus aku pinjem buat bacaan selama weekend ini. aku duluan ya. inget! jangan lupa bilang ke rena kalo kamu terima tawaran itu." kata putri sambil tersenyum dan berlalu meninggalkan mejanya.
   "oke." jawab evan lesu.

***

   kring... kring... kring...

   "sorry, ada evan?" terdengar suara dari arah pintu yang menarik perhatian anak-anak kelas XII 2.
   "eh, rena. ada noh. masuk aja." kata rico, ketua kelas XII 2.
   "boleh masuk nih? gue tunggu diluar aja deh. tapi tolong sampein kalo gue tungguin dia ya."
   "oh. sip deh."
   rico pun berjalan ke arah bangku belakang tempat evan merapikan tasnya.
   "van..."
   "iya, gue tau." potong evan dengan nada jutek.
   "yeee...dibantuin malah galak. nyesel gua!"
   evan pun tak banyak bicara dan langsung melenggang pergi meninggalkan rico dan teman-teman yang lain dengan isi pikiran yang sama. kenapa evan?

***

   pulang sekolah ini, putri benar-benar pulang sendirian. evan yang biasanya selalu menemaninya kini sudah mulai sibuk rapat pensi yang akan diadakan kurang lebih dua minggu lagi. karena merasa kesepian, putri pun tidak fokus melihat ke jalan dan secara tidak sengaja menabrak seseorang.
   "eh? sorry. sorry." kata orang tersebut.
  "eh, iya. gapapa kok. seharusnya aku yang minta maaf. soalnya..." penjelasan putri pun terhenti seketika setelah melihat siapa yang barusan dia tabrak.
   "eh, putri?"
  "iya, sad. sorry, aku nggak sengaja." kata putri pelan. mendadak saja wajahnya menjadi merah padam.
   "gapapa. tumben sendirian. evan mana?"
   "dia lagi sibuk jadi panitia pensi. persiapin pensi sekolah bareng rena. jadi sekarang dia lagi rapat ini itu deh di ruang osis."
   "oh gitu. jadi kamu pulang sendiri nih? waah, bahaya loh kalo cewek pulang sendirian jalan kaki gini. mau bareng?"
   "ah? se.. seriusan van?"
  "iya, seratus rius malah. hehe" jawab asad ringan dengan senyum manis diwajahnya.
  "eh...tapi kan rumah kita nggak searah, sad. kemaren kita kebetulan ketemu karena aku sama evan mau ke warung bu susi."
   "oh iya, warung bu susi! mau coba mampir dulu kesana nggak?"
   "eh??" putri tambah bingung.
   "tenang aja. ntar aku yang traktir."
   putri diam. bukan. bukan karena di malas berbicara lebih lanjut dengan asad. tetapi, jantungnya sudah berdegub kencang sedari tadi dan kakinya pun terasa lemas. ajakan itu terdengar seperti mimpi di telinga putri.
   "gimana, put?" tanya asad lagi yang mulai tak sabar. "hmm...biasanya kata orang-orang kalo seorang gadis diam itu berarti tandanya iya. nih." kata asad sambil memberikan helm khusus penumpangnya kepada putri.
   "eh? boleh deh kalo gitu." putri menerima helm itu sambil tersenyum.
   setelah memakainya dengan baik, dia pun naik ke atas motor asad dan mereka langsung melaju ke warung bu susi.
   namun tak disangka. sebenarnya dari tadi evan telah membuntuti putri dari ruang kelasnya. melihat semuanya dan mendengar semua pembicaraan antara putri dan asad.
   dia tidak mengikuti rapat persiapan pensi sekolah di ruang osis. bukan, bukan karena dia izin sakit atau semacamnya. tapi dia khawatir kalo membiarkan putri pulang seorang diri akan terjadi apa-apa dengan putrinya yang cantik itu. jadi, dia meninggalkan rapat tersebut secara ilegal. namun sayang, saat dirinya mau memanggil putri, asad sudah duluan berbicara dengan putri. dan evan tau kalo dia muncul sekarang hanya akan menghancurkan saat bahagia putri.
   baru saja evan akan melanjutkan perjalanan, tiba-tiba sesorang menepuk pelan pundaknya. karena kaget, evan pun berteriak yang membuat orang tadi ikutan kaget dan kemudian keduanya berteriak bersama-sama.
   "aakkk..."
   "aakkk..."
   "loh, evan?"
   "eh, rena."
   "lo kemana aja tadi? gue udah nyariin elu kemana-mana sebelom rapat."
   "sorry ren, gue gak bermaksud ninggalin tugas. cuma gue..."
   "gue paham kok van."
   "eh?"
  "pasti gak segampang itu kan ngelepas putri balik sendirian begitu aja." kata rena pelan sambil menunduk. "mangkanya tadi lo kabur dan buntutin putri buat tau apa dia baik-baik aja atau nggak. hehe" kata rena lagi kini sambil tersenyum ke arah evan.
   evan menghela napas berat.
   "iya, ren. sorry banget ya." kata evan benar-benar menyesal.
   "iya. nyantai aja si. gak usah minta maaf terus. udah kaya suasana lebaran aja. haha. eh, udah sore banget nih, gue balik dulu ya. tar keburu malem gue nyampe rumahnya. bye." kata rena sambil berjalan berbalik arah.
   "eh, ren?"
  "ya?" jawab rena yang menengok lagi ke arah evan setelah berjalan beberapa langkah.
   "rumah lo dimana?"
   "di daerah palung."
   "palung? buset jauh banget itu mah. lo yakin masih ada kendaraan umum jam segini?"
   "ya...nggak yakin-yakin banget si. tapikan kita gak bakal tau ada kendaraan atau nggak kalo kita nggak nyoba." kata rena masih sambil tersenyum.
   "kalo gitu, gue anterin lo deh."
   "eh? seriusan nih? ntar ngerepotin lo lagi. lagian kita beda arah dan ini udah sore banget."
   "gapapa. anggap aja sebagai bentuk permintaan maaf gue. lagian ortu gue juga pasti bakal paham kalo gue pulang malem gara-gara gak tega ngebiarin cewek pulang sendiri ke rumahnya waktu sore gini. gimana?"
   "eh? boleh kalo gitu."
  rena dan evan pun kembali ke parkiran untuk mengambil motor evan. selama perjalanan, rena tak kuasa untuk menyembunyikan senyum bahagia di wajahnya. baginya, saat itu adalah saat terindah dihidupnya yang tak akan pernah dia lupakan.

***

Sabtu, 06 Desember 2014

Aku, Kamu, dan Sebotol Minuman

   kring... kring... kring...

   "yeaaay... akhirnya pulang juga. yok, Put! kita ke masjid!"
   "oke deh, tapi gue beres-beresin barang gue dulu yak."
   "cepetan tapi. kayanya langit mendung pengen ujan deh."
   "iya.. iya.."
  Putri pun mempercepat geraknya. setelah memasukkan semua barang-barang bawaannya kedalam tas, dia langsung melesat keluar gedung sekolah untuk menyusul Evan yang sudah menunggunya diluar gerbang.
   "nah, ayok!"
   "he'eh" angguk putri sambil lalu.

***

   "nah, mau kemana nih kita sekarang?" tanya putri setelah mereka sholat jama'ah di masjid sekolah.
   "eng... gak tau yak. tapi gue pengen beli sesuatu nih."
   "beli apaan?"
   "ini lho. persediaan bubur carelak gue abis."
   "jiaaah... ternyata bubur bayi. gue kira apaan. terus gimana? lo mau beli sekarang?"
   "emm... tapi dimana ya? masih pake baju sekolah nih. geraaah."
   "iya juga sih. yaudah, jadi mau balik dulu nih?"
   "iya deh. lah, tapi, emang elu mau ngapain juga, put?"
  "ya... gue pengen nganterin lu aja. hehe lagian, gue bosen kalo balik sekarang dan gak ngapa-ngapain di rumah." jawab putri sambil melihat ke langit yang mulai menjatuhkan tetes-tetes airnya.
   "oh gitu. yaudah deh. yok! keburu deres ujannya."
   "he'eh" angguk putri lagi.

***

   "putri... put... gue duluan ya."
   "eh, evan. yah... kenapa nggak bareng gue aja?"
  "ada abang gue di rumah. dan kata bonyok gue, mending gue di anter aja dari pada jalan. lebih cepet dan biar abang gue yang anti matahari itu seenggaknya kena matahari walopun cuma 5 menit." jawab evan sambil menunjukkan 5 jari tangan kanannya.
   "hahaha dasar! ada-ada aja. yaudah gapapa deh kalo gitu."
  "oke, jangan kangen aku yaaaah. byeeee." saut evan sambil berjalan menjauh dan melayangkan kiss bye tulusnya ke putri.
   "huweeeek" ledek putri sambil berpura-pura mual karenanya.

***

   keesokan harinya.
   "hey, put. gimana kemaren? lo nggak nangis meraung-raung gara-gara gua gak jadi pergi bareng lo, kan?"
   "apa? gue gak salah denger, van? ya lebih, laaah. gue ampe pengen gila gara-gara lo tinggalin gue sama kiss bye menjijikkan lo itu, tau?"
   "hahaha. dasar putri manja..." jawab evan sambil mencoret-coret buku mtk putri yang sedang dia pelajari di atas meja.
   "ih... apaan si! rese tau, gak!" sewot putri sambil beranjak pergi bersama buku-bukunya keluar kelas.
   tanpa disadari, seutas senyum tengah menghiasi wajah evan.

***

   kring... kring... kring...

   "putri cantik... masih ngambek ya sama pangeran?"
   putri hanya diam.
   "ya ampun. cuma gara-gara di coret doang bukunya sampe se-marah ini? oke, gue harus ngapain deh biar lo mau ngomong sama gue lagi."
   putri tetap diam.
   "put.. put.. PUT!!!"
   "apaan si?!"
   "gue tuh dari tadi ngomong sama elu. elu kenapa si diemin gue gini?"
   "biar lo tuh tau rasa! lagian jadi orang ngeselin banget! tau gak, buku itu tuh aku jaga sepenuh hati. eh seenak jidat kamu aja malah maen corat-coret sana sini. emang kamu kira, belinya pake daon apa yang bisa tinggal ngambil di pohon pinggir jalan. lagian ya, seharusnya kamu tuh.... "
  evan menunggu. ya gini nih si putri kalo udah ngambek. pas ditanyain baik-baik, malah diem. harus dikerasin emang. tapi giliran udah dikerasin, beeeeeh...nyerocosnya panjang lebar banget udah kaya kereta.
   "oke, fine. aku minta maaf. aku bisa apa deh biar kamu nggak marah lagi ke aku?"
   "rubah sifat kamu yang suka coret-coret buku orang sembarangan!"
   "iya.. iya... insyaAllah aku janji gak bakal iseng coret-coret buku kamu lagi. kecuali kalo khilaf. hehe"
   "ih... tuhkan masih gak serius!!! bodo, gak mau aku maafin!!"
  "adududuuuuh... iya, iya, putri yang cantik nan manis nan jelita... maafin pangeran yang iseng ini ya. pangeran janji deh, gak iseng lagi. tanpa kecuali!! suwer!" seru evan sambil mengacung kan jari telunjuk dan jari tengahnya sambil senyum lebar.
   "hmm... okey. permintaan maaf diterima!" jawab putri sambil mengedipkan sebelah matanya.
   cantik.
  "nah, gitu dong. yaudah, sebagai bukti kalo gue bener-bener menyesal, pulang sekolah gue traktir di warung bu susi deh. dan lo boleh pesen apaaa aja yang lo mau disana. gimana?"
   "hah? bener nih? asyik... okesip! cuss~"
   "heeey putri cantik... jadwal pulang sekolah masih lima jam lagi tuh. emang kalo sekarang kamu mau kemana putri nan cantik dan manis dan jelita???" seru evan sambil menarik pelan tas punggung putri.
   "eh? pulang sekolah yak? hehe gue kira sekarang." alasan putri sambil tersenyum polos ke arah evan yang masih memegangi tasnya.
   manis.
   "huh.. dasar makan mulu yang dipikirin! gendut lho entar."
   "nggak bakal. lagian, kalo pun gendut juga gapapa kok. pasti lucu." jawab putri sambil menerawang ke langit-langit kelasnya dan terkekeh ringan.
   "wooooo..." dan sebuah bantal kecil melayang ke wajah putri.

***

   kring... kring... kring...

   "yippie... it's time for bu susi!!! yeaaah~" sorak putri dengan begitu semangat setelah bel berbunyi dan pak guru meninggalkan ruang kelas.
   "eh kenapa lo put? semangat bener denger bel balik doang?" tanya vira, teman sebangku putri.
   "iya dong. soalnya gue pengen jajan sepuasnya nih!" jawab putri dengan tambah bersemangat.
   "waaah... jajan sepuasnya? ko bisa? gue ngikut dong kalo gitu..."
   "eh? emm..."
   "ayo, put! keburu ujan loh entar!" teriak evan dari luar pintu kelas.
   "oalaaah... sama pangeran lo itu toh. yaudah, gak jadi ngikut deh gua."
   "yaaah... kenapa nggak jadi, vir?" tanya putri lesu dan merasa tidak enak.
   "nggak apa-apa. haha. nyantai aja. gue biasa aja ko. cuma gua gak mau aja jadi obat nyamuk diantara kalian berdua entar selama disono. hehe udah ya. gue balik. byeee"
   "he? apanya yang jadi obat nyamuk??? ih... vira gaje deh." balas putri sambil memanyunkan bibirnya satu senti ke arah punggung vira yang menjauh.
   "heh, putri manja! ayo. ditungguin malah manyun-manyun sendirian didalem kelas. eh? lo gak kambuh lagi kan?" tanya evan.
   "ha? kambuh apa maksud lo?"
   "kambuh lagi gilanya. weeek. hahaha"
   "ih... nggak evan nggak vira, dua-duanya gaje semua! nyebelin!!! awas kamu ya, vaaan." seru putri sambil mengerjar evan yang sudah melaju jauh ke arah gerbang.

***

   hosh..hosh..hosh

   "ternyata capek juga ya lari-larian sepulang sekolah gini. udah laper, keringetan lagi! ih... bete!!!" eluh putri di sepanjang jalan menuju warung bu susi.

   "ya lagian elu si, pake ngejar-ngejar gua segala. gua tau lo ngefans ama gue. tapi seenggaknya kalo di sekolah tuh ya mbok biasa aja toh. gak usah pake ngejar-ngejar gue gini."
   "uh..." bales putri yang tak punya tenaga lagi bahkan hanya untuk berbicara.
   "eh, put? lo kenapa, put? lo baik-baik aja kan?" tanya evan panik melihat putri yang terduduk di sebuah bangku kayu di tepi jalan didepan sebuah warung kecil yang agak tidak terawat.
   "eh? gue baik-baik aja ko, van. tapi pala gue udah pusing banget. gue gak kuat jalan lagi kalo udah kaya gini."
   "yaaah put. terus gimana? warung bu susi masih lumayan. masa lo mau nunggu disini terus gue beliin ke warung bu susi sih? kan gak mungkin."
   "eh? yaudah, jajannya kapan-kapan lagi aja hehe" jawab putri yang sudah begitu pucat di bagian bibir dan wajahnya.
   "put? lo pucet banget. lo yakin gak apa-apa?"
   "nggak kok, van. tenang aja."
  setelah duduk lumayan lama tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut mereka, sebenernya perasaan evan sudah dag dig dug menunggui keadaan putri membaik. dia sangat panik saat melihat wajah putri yang tadinya ceria lalu berubah pucat dan lemas sekali saat berbicara dengannya. namun kemudian, keadaan putri berangsur-angsur membaik. atau setidaknya, tidak se pucat yang tadi.
   "van, sorry ya gara-gara gue kita gak jadi jajan ke warung bu susi."
   "yaudahlah, gapapa. lagian juga keadaan lo lagi kaya gini. kalo gue disuruh milih. udah pasti gue bakal lebih ngedahuluin kesehatan lo duluan lah dibanding warung bu susi itu." ceramah evan panjang-lebar.
   "hehe" 

   brum... brum... ckiiit...

   sebuah motor berhenti di dekat kursi kayu mereka. kemudian, si pengendara tadi turun dari motornya sambil membuka helmnya.
   "eh... evan, putri. ngapain kalian disini?"
   "weh, asad. kaga ngapa-ngapain kita, lagi nyantai aja nih. baru balik latihan lo?" jawab evan segera untuk mengalihkan perhatian asad pada kondisi putri saat itu.
   "iya. lomba tingkat provinsi udah tinggal bentar lagi. itu berarti tim sekolah kita harus latihan lebih keras lagi dari biasanya."
   "oh iya ya. bentar lagi. sekitar tanggal berapa deh tuh lomba?"
   "tanggal 20 desember, di glora bung kasno. kalian berdua dateng dukung ya." kata asad sambil menunjukkan senyum manisnya.
   "iya, sad." kali ini suara putri. "kita pasti bakal dateng!" seru putri sambil meloncat berdiri dari kursi kayu itu.
   perasaan tadi dia lemes daaah, gerutu evan dalam hati.
   "hahaha. sip deh. nih, mau nggak?" tanya asad sambil menyodorkan sebotol minuman isotonik kepada putri.
   "eh? apa? bu.. buat aku?" tanya putri tergagap.
   "iya." jawab asad sambil tersenyum manis.
   "ta.. tapi, ntar buat kamunya gimana?"
   "loh, ini. kan aku masih ada yang satu lagi." jawab asad sambil menunjukkan botol yang satunya.
   "beneran nih?"
   "iya."
   "ma..makasi." jawab putri sambil agak tersipu.
   asad hanya mengangguk-angguk membalas ucapan terima kasih dari putri dan melenggang ke atas motornya lagi untuk pamit.
   "kalo gitu, gue balik duluan ya."
   "oke, hati-hati ya." seru evan yang ternyata semenjak tadi tengah menahan napasnya. sesak.
   "sip. kalian juga hati-hati. byeee" asad pun pergi bersama motornya. melaju. membelah kesunyian senja di sepanjang jalan Karya yang mulai sepi itu.
   evan tidak berani menengok ke arah putri. tidak tahu kenapa. pasti yang dilakukannya ini akan...
   "van? kita pulang yuk." ajak putri yang sudah terlihat sangat sangat mendingan dari sebelumnya. dilihatnya botol minuman dari asad ditangannya telah berkurang seperempat.
   "eh? ayok." jawab evan sambil tersenyum tipis kepada putri.

***

Selasa, 14 Oktober 2014

Apa sih perintah pertama Bung Karno setelah terpilih menjadi presiden RI???

Oktober 2014, adalah bulan yang dimana kita tahu akan diadakan pelantikan orang nomor satu di Republik kita tercinta ini. setelah pemilihan penuh kontroversi. pembully-an dari tiap-tiap pendukung terhadap lawan pilihannya. dan berbagai sumpah serta nazar yang terucap entah sepenuh hati atau tidak jika jagoan pilihannya terpilih atau sebaliknya, akhirnya pada bulan ini tepatnya tanggal 22 Oktober 2014 akan dilantiklah secara resmi Presiden RI 2014-2019, Bapak Joko Widodo beserta wakil presiden, Bapak Jusuf Kalla.

Selain itu, kita juga mengetahui tentang pemilihan ketua-ketua baru untuk DPR dan MPR yang tergolong "tidak nyantai" dari berita di koran maupun di internet. ya, begitu banyak pemilihan ketua-ketua penting akhir-akhir ini. yang kemudian setelah terpilihnya mereka kita berharap akan keadaan Indonesia yang akan menjadi lebih baik dan baik lagi. dan beberapa diantara kita juga pasti membayangkan perayaan pelantikan tersebut dengan pesta mewah, kunjungan sana-sini, mengundang Bapak ini, mengundang Ibu itu, mengundang artis ini, mengundang artis itu, dan sebagainya. namun, pernahkah terlintas dalam benak kalian barang sekali, bagaimanakah perayaan pelantikan presiden pertama RI?? apakah perintah pertama presiden pertama RI setelah pelantikannya?? apakah juga diadakan pesta meriah oleh rakyat? atau...dijemput dengan mobil mewah pada saat itu? atau...mengundang Bapak, Ibu, dan artis ini-itu???

Tidak.

Ya, jawabannya adalah tidak. karena perintah pertama yang Bung Karno keluarkan seusai "pelantikan" itu adalah "Sate ayam 50 tusuk!".

***

18 Agustus 1945, seusai rapat kedua PPKI atau pengesahan UUD 1945, terjadilah penunjukan secara langsung oleh Otto Iskandar Dinata pemimpin pertama Indonesia yang tidak di interupsi maupun di sanggah oleh siapa pun dalam ruang sidang itu. tersebutlah Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai wakil presiden.

Setelah pengucapan terima kasih oleh Bung Karno karena telah diberi kepercayaan oleh semua peserta sidang dan disambut tepuk tangan, berdirilah semuanya dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Indonesia, tanah airkoe
Tanah toempah darahkoe
Disanalah akoe berdiri
Mendjaga Pandoe Iboekoe
Indonesia kebangsaankoe Kebangsaan tanah airkoe Marilah kita berseroe “Indonesia Bersatoe”
Hidoeplah tanahkoe
Hidoeplah neg’rikoe
Bangsakoe, djiwakoe, semoea
Bangoenlah rajatnja
Bangoenlah badannja
Oentoek Indonesia Raja

Setelah pelantikan sederhana itu, Soekarno pun pulang ke kediamannya di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 dengan berjalan kaki. tanpa penjagaan apalagi bodyguard. di tengah perjalanan, Bung Karno bertemu dengan seorang tukang sate "dengan ceker ayam tanpa baju" yang kemudian mengeluarkan perintah pertamanya sebagai presiden RI: "Sate ayam 50 tusuk!".

Karena tidak ada kursi, Bung Karno pun berjongkok dipinggir got kemudian menyantap sate ayamnya dengan lahap dan beginilah presiden pertama RI dalam merayakan pengangkatannya sebagai kepala negara.

***

Begitulah kisah yang diceritakan Soekarno dalam "Penyambung Lidah Rakyat" karya Cindy Adams yang diterbitkan Yayasan Bung Karno pada tahun 2007.

Lihat betapa bahwa pelantikan atau pengangkatan bukanlah sesuatu yang harus selalu disambut dengan pesta meriah atau panggung tinggi, tapi dengan jiwa kepemimpinan yang mantap, kesederhanaan pun terlihat lebih berharga dari semua harta.

http://astridputrinda.blogspot.com/2013/06/wajah-ir-soekarno.html

Terima kasih :D

Sumber ide: 1cak.com

Kamis, 25 September 2014

"Pidato" Review - Bung Karno, Berilah Isi Kepada Hidupmu



"Benar, selama 350 tahun Indonesia memang telah memberikan darahnya bagi hidupnya bangsa lain. Penjajah menjadi gemuk, kita menjadi kurus-kering. Di luar dugaan mereka, rakyat yang kurus-kering ini, – rakyat yang mereka sebutkan “het zachtste volk der aarde ” , “rakyat yang paling lemah-lembut di dunia”, rakyat yang begitu lama mereka tunggangi namun toh menurut saja, rakyat yang begitu sering mereka labrak dengan pecut namun toh tidak melawan -, di luar dugaan mereka, rakyat kurus kering ini bangkit berdiri serentak sambil berkata: ”Stop! Sampai di sini, – kita merdeka, kita tidak mau dijajah lagi!”

Berilah Isi Kepada Hidupmu - Kutipan salah satu  pidato mengagumkan Bung Karno yang beliau bacakan pada HUT RI ke-11 di Jakarta.


Pidato ini merupakan salah satu dari sekian pidato Bung Karno yang berhasil saya temukan di internet. Cukup sulit memang, tapi untunglah pada akhirnya tulisan ini dapat saya buat.
Well, pidato ini menarik perhatian saya. Pada awal pidato, Bung Karno memberikan kesan awal yang berbeda dibandingkan pembukaan-pembukaan pidato yang saya tahu pada umumnya. Pesan yang disampaikan pun menurut saya begitu dalam. Penggambaran amat cantik nan dalam betapa hebatnya, betapa kuatnya, dan betapa dahsyatnya rakyat Indonesia dalam memperebutkan kemerdekaan Indonesia membuat saya tertegun saat membacanya. Bagaimana Bung Karno tidak hanya sekedar memberi pidato, tetapi juga menguatkan dan menegaskan bahwa apa yang telah rakyat Indonesia perjuangkan untuk Indonesia selama ini tidak akan sia-sia.

Disela-sela pidatonya pun, Bung Karno tidak segan menyampur baur kan bahasa asing yang dia kuasai. Yang dimana menurut saya semakin bertambah menarik penyampaian pidato ini dan membuat pendengar memberi perhatian lebih karena ada rasa "penasaran" dengan arti dari bahasa asing itu.

Kata-kata pengunggah semangat di awal pidato saya rasa berhasil sangat sukses dalam menyedot perhatian para pendengar dengan sempurna. Ketika membacanya pun saya sebenarnya agak merasa enggan dengan gangguan di kanan-kiri saya. Tapi apa mau dikata, kali ini saya bukan sedang mendengarkan presiden RI yang berpidato sehingga tak seorang pun boleh mengganggu saya. Namun pada akhirnya saya katakan, ya saya sedang membaca pidato presiden kebanggaan bangsa Indonesia.

Dalam pidato ini, Bung Karno tidak hanya mengambil satu pokok bahasan dalam pidatonya. Tergantung dengan “topik yang lagi ngehits” kalo kata saya. Dimulai dari pembatalan KMB, panca dharma, pemilihan umum, pembahasan pembebasan Irian Barat, hubungan pusat daerah, dan sebagainya yang menurut saya merupakan salah satu cara beliau dalam mempertahankan perhatian pendengar.

Best quotes:
"Ya, Agustus 1945; Republik Indonesia pada waktu itu dalam pandangan dunia satu pertanyaan, satu question-mark; dalam pandangan Belanda satu umpan-ganyangan yang akan dapat digaglak lagi dalam beberapa hari atau beberapa pekan. Sekarang Agustus 1956: Republik Indonesia dalam pandangan dunia satu potensi berharga dalam susunan inter-nasional, dalam pandangan Belanda satu “taaie kost”, satu “makanan alot”, yang tak dapat digaglak begitu saja! Ya, katakanlah keuangan Indonesia belum beres, katakanlah produksi belum maju, katakanlah administrasi belum sempurna, katakanlah pendidikan belum teratur, katakan, katakan apa saja yang orang mau katakan, tetapi toh, 80.000.000 rakyat Indonesia pada saat ini merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaannya yang kesebelas, Hari Ulang Tahun Republik dalam Dasa-Warsa yang kedua!

I love that word :)

Next quote:
"Siapa itu puluhan juta manusia yang berduyun-duyun tempo hari ke tempat-tempat pemungutan suara dalam pemilihan-umum? Siapa itu laki-laki yang antri di sinar matahari, siapa itu wanita yang menggendong anak? Mereka adalah si Tani, dan di muka mereka berdiri pula si Tani. Dan di belakang mereka juga si Tani. Mereka datang mengeluarkan suaranya tentu dengan harapan di dalam kalbunya, bukan untuk sekadar “memilih” saja. Harapan mereka itu, dalam Negara kita ini, harus segera dipenuhi. Indonesia sekarang bukan lagi Indonesia jajahan. Indonesia sekarang adalah Indonesia yang telah merdeka dan berdaulat, dan, Indonesia sekarang adalah Indonesia yang demokratis, Indonesia yang berkerakyatan. Alangkah baiknya jika Parlemen kita sekarang … bukan hanya parlemen.. Semua kita, baik Parlemen, maupun Pemerintah, maupun partai-partai."


itulah sedikit ulasan tentang pidato Bung Karno yang berhasil saya temui. Tak terbaca semua karena sangat-sangat-amat-panjang dan kurang-saya-mengerti :)

well sekian dari saya. Terima kasih. Thank you. Syukron!!:D


Dengan bicara saja kita tak dapat membangun Negara dan Masyarakat.
"Met praten alleen bouwt men geen land!"

Special thank for: http://strez.wordpress.com/buku-blog-gratis-anticopyright/dibawah-bendera-revolusi-2/dibawah-bendera-revolusi/rahasia/berilah-isi-kepada-hidupmu/ ;))

Rabu, 30 Juli 2014

Mudik-mudik~ ehh...gak juga si._.

Mudik..mudiiiiiiiiik...
ihiiiiiiiiy buat sobat-sobat yang udah gak asing lagi sama kata diatas, pasti paham banget deh sensasi suka duka buat mudik menjelang lebaran:') dari mulai kejebak macet, kepanasan, keujanan, sampe ketiduran yang bangun-bangun bikin pegel semua badan:| tapi...selama diahirnya bakal ketemu sama sanak sodara yang banyaknya bejibun, hayuk aja deh buat ngelewatin itu semua~ :D
nah, ngomong-ngomong tentang mudik nih, alhamdulillah tiap lebaran Allah selalu ngasih kesempatan ke gue dan keluarga buat mudik ke kampung halaman kami tercinta --> Cirebon :D
biasanya kita mudik pas H-1 lebaran. jadi inget, kalo waktu itu lebaran pernah diundur._. jadinya kita puasa sehari lagi deh di kampung hahhaa
naaah, ngomong-ngomong tentang kampung juga nih. kadang temen-temen gue suka salah persepsi kalo gue bilang "jadi kaya di kampung yak" -_-
kenapa gue bilang salah persepsi? karna abis gue bilang gitu, mereka biasanya pasti bilang "yaelaah tau deh yang orang kota" jeng jeeeeeeng gue bingung, gue galau, gue pegi terus nangis dipojokan :'| *lebaydeh-_-v
padahal guuuuuys, maksud gue bilang kalo itu kaya di kampung itu maksudnya, suasana desa gitu. bukan maksud gue bilang kampung itu kampungan atau gak keren-____-" *fyuuuh
dan satu lagi, walopun gue tinggal di jakarta, ga berarti gue hedon atau gimana-_- gue low profile ko:| *wk *iningakaksebenernya-_-v

welll...sebenernya gue bingung mau nulis apa:| tapi demi memenuhi kebutuhan menulis blog gue tiap harinya, jadilah gue nulis ini post :3
yaudah gitu aja.
terahir buat temen-temen yang masih dikampung halamannya, atiati yaa baliknya:') buat yang bentar lagi masuk sekolah, persiapin yaa barang-barang sekolahnyaa:D dan yang terahir buat yang lebaran ini gak dapet thr, siap-siap dibuang yaa dompetnya karna pasti gak bakal kepake ko sama sekali:') wkwkkwkwkwkwkwk

stay young and keceee~ B))

Selasa, 29 Juli 2014

Bukber with best friends eveeeeer

The last but not least...bukber terahir di bulan Ramadhan tahun ini adalaaaaah *jeng *jeng *jeeeeeeng Bukber bareng sahabat Rumah :')))) *prok *prok *prookkkkkk

Minggu, 13 Juli 2014

jadi, dirumah, gue punya dua orang sahabat. kenapa mereka bedua gue sebut sahabat?? well, gak muluk-muluk, karna kita udah kenal lumayan lama dan kedekatan itu gak luntur sama waktu. aliaaaaaaaas walaupun gue di ic, mereka tetep ada disaat gue liburan, dan kita usahain buat maen bareng walau cuma duduk-duduk doang disalah satu rumah antara kita betiga:')
dua orang yang beruntung itu adalaaah Sinaturohmah (ita) dan Weni Anggraeni (weni) :D
nah, diantara kita betiga ini gak ada yang seumuran. alias, tiap-tiap kita punya umur yang beda-beda. kalo ita sekarang umur 16 (23 des), gue 17 (23 feb), dan weni 18 tahun (5 apr). karna disini weni bisa disebut yang paling tua *ehh..heheh._.v jadi gue ama ita pun manggil dia dengan panggilan teh weni *berhubung dia orang sunda juga btw* walaupun gitu, kita tetep akur dan gak ada diskriminasi umur antara yang muda dan yang tua :))
dan fyi juga kalo teh weni itu sekarang udah lulus. dia gak kuliah karna sebelumnya masuk SMK. jadi dia langsung kerja. well, karna dia udah kerja inilah, kuantitas kita buat maen disiang atau sore hari agak terhambat. dia punya si hari libur. tapi ya gitu, cuma satu hari dan itu pun hari senin:| walopun gitu, kalo ada kesempatan buat maen dia tetep luangin waktu ko. uuuuu~ {}

nah, balik ke topik.
jadi pas semalemnya itu, gue kebetulan mensyen-mensyenan ama teh weni. disitu kita ledek-ledekkan deh. nah, pas di ahir dia minta gue buat dm-in nomer gue.
selesai tuh nomer gue kirim lewat dm, paginya dia sms gue yang katanya ngajak jalan. gue lupa waktu itu kenapa dia bisa karna itu bukan hari senin.-. tapi, yaudah gue ayo-in ajaa.
berhubung itu hampir siang dan gue belom mandi siap-siap, jadilah gue tawarin ke dia buat bukber aja. gak usah jauh-jauh, di jalan depan juga udah cukup ;) wehehhehehee
selesai deal, kita gak sms-an lagi sampeeee sore.
pas udah abis asar, gue sms dia buat nanya jadi apa nggak. tapi ternyata, si ita katanya gakbisa karena ada janji bukber juga ama temen SMA-nya.-. setelah bergalau-galau ria antara mau bukber ama siapa, ahirnya ita pun mutusin buat bukber bareng gue ama teh weni:') tau gak alesannya apa?._. soalnya katanya dia bukber ama temen SMA-nya itu udah hampir 5x, jadi wajar aja kalo dia gak mau bukber lagi ama tuh temen-temennya_-_ wkkwkwkwkwkwkwk
selesai berunding dan bujuk ita, jadilah kita berangkat jem lima.
jam lima teng! gue pun keluar dari rumah dan caw ke rumah ita buat nyamper dia. ternyata....dia udah duluan-_- *well
ahirnya, langsunglah gue ke rumah teh weni daaaaaaaaan mereka bedua ada disitu. abis nungguin teh weni dandan sana-sini langsunglah kita berangkat ke lokasi sambil ketawa-ketiwi sepanjang jalan. hohohoooo
 
lokasi bukber kita hari ini adalah di tukang mie ayam \m/
sesampenya di tuh tukang mie *jengjeeeeeeeeeng* tuh tempat kosong amit dan kita pun malu-malu mau gitu masuknya-_-
abis mesen ke abangnya, teh weni ternyata pengen beli jus. jadilah kita keluar lagi dari tuh warung buat beli jus yang tempatnya di sebrang jalan. selesai pesenan dikasi dan dibayar, kita balik ke tempat mie ayam.
*krik *krik *krik nothing to do._.
karna ngerasa gaada hal yang bisa kita lakuin, jadilah kita buat poto-poto selfie didalem tuh warung yang kebetulan isinya cuma kita betiga :3 weheheheee
*ckrik *ckrik *ckrikkk
abis narsis-narsis gak jelas di dalem tuh warung (._.) ternyata satu-satu pengunjung mulai dateng dan menuhin tuh warung. jadilah...kita ngga ngelanjutin kegiatan selfie yang tadi.-.
daaaaaaaan alhamdulillah yaa~ magrib pun tiba dan kita berbuka sama menu kita masing-masiing. gue sama es kelapa, teh weni jus buah yang tadi dia beli, dan ita...sama aqua <-- wohohoho itu bukan dalam rangka hidup sehat atau pengiritan tapi emang ita nya lagi sakit jadi dia gaboleh minum es._. weheheheheheh gws itaaaaa~~
selesei buka pake yang manis-manisss, kita pun makan menu utama kita..mie ayam!! kita betiga pun khusyuk dengan makanan kita masing-masing. selesai makan, mangkok punya gue dan ita pun udah bersih dari isinya. tapi punya teh weni...beeeeeeeeeh masi bisa dibilang utuh kayanya.
kenapa engga? dia bilang dia cuma makan 2/3 suap mie nya sama basonya aja. huaaaaaah~~
karena takut mubazir, jadilah gue yang menampung mie punya teh weni :3 lumayan ken yaaaa dua porsi ahahahahahahahh *ketawalaper*
selesai gue abisin tuh mie dan bayar, kita pun caw ke masjid deket warung mie ayam itu buat sholat maghrib. selesei sholat, sebagai anak remaja yang berusaha apdet dan keyen (._.) gak lupa kita selfie lagi di teras tuh masjid-_- ckkckckckc wkkwkwkwkwkwkwkwkwk
selesai selfie ria, kita keluar dari masjid daaaaaaan menemukan buanyak tukang dagang makanan yang mangkal depan situ. jadilah teh weni ama ita tergelitik kantongnya buat beli tuh makanan._.
kalo ita, dia beli martabak sama telor gulung kayanya dehhh *kalo gak salah._.v (masih mending yakkk). nah kalo teh weni ini...dia beli martabak telor, martabak keju, es krim, samaaaa telor gulung yang sama kaya ita._. *hosh *hosh
ya gituuuu~ gak mau makan berat tapi ngemilnya na'udzubillah-_- wkkwkwk
selesei gue beli mie lagi buat mama papa tercinta :* terus beli eskrim juga buat gue (fyi disini teh weni beli es krim juga-_-) kita pun balik.
sesampenya depan rumah teh weni, ternyata dia bilang kalo dia belom mau pulang. dia pengen maen aja dirumah ita. well, abis tau gitu jadilah kita janjian lagi buat maen dirumah ita.
tapi sebelomnya...gak lupa gua balik kerumah buat naro mie sama makan es krim yang udah gue beli + sholat isya. abis minta izin dan jelasin mau maen kemana sama emak, gue pun caw ke rumah ita. daaaaaan sesampenya disana yang gue temuin cuma teh weni sama teh ayu (kakanya ita) tanpa ita. ternyataaa ita udah istirahat karna fyi dia lagi kurang sehat kaya yang gue bilang diatas tadi. 
jadilaaah gue ngelewatin malem itu betiga sama teh weni dan teh ayu. disitu kita ada yang godain anak bayi :3 sama cerita-cerita bareng teh ayu tentang pesantren yang pernah dia alamin waktu SMP. daaaaan wahahahahahahh nguakak abis pas bagian gue ama teh ayu nyeritain tentang temen-temen yang ketiduran pas lagi sholat beserta ekspresinya ahahahahahahahh LOL moment:')))
well, pas jam udah nunjukin pukul 10 gue pun pamit ke teh ayu dan ibunya ita buat balik. sedangkan teh weni? katanya dia mau tetep disitu buat nemenin teh ayu. okeeeeey :)
tengs for that day teh weniiiiii{} itaaaaaa{} semoga persahabatan kita tetep bertahan ampe kapan pun:') aamiin

*sory gak ada pict. gak sempet ngirim poto-potonya dari hape teh weni soalnya._.v wehehehehheheee tapi teteppp kenangannya mah unforgettable dalem hati ini~ uuu{}

Minggu, 27 Juli 2014

Bukber ala Astonic - Mustaghfirin 2014

well, because sometimes pictures tell more than word. so, buat postingan kali ini aku kasi poto-potonya aja yaaaak ;) wehehehehehehe

Ciiiiiiiiissss :3



*sluuurpppp :9

Milih yang mana aja boleh kan gan._. kwkwkwkkwk

Ahaydeee... moto gak bilang-bilang-_-

Khusyuk!



"Madep sini agaaan" eja.

Ehh ini ko masih dikit yakkk??

Pantang malu gaaan :D

Fyi ini sebenernya termasuk jalanan yang lumayan banyak orang lewat._.

Muka tembok :D

Lokasi poto muka tembok._.v

Tempat muka tembok jugaaak XD

Narsis yeee agan-agan :3

Ini masih di lokasi muka tembok :|
and....this is us!!!! :D

Ini cewe-cewenyaaa :3 ihiyy~

Ini dia cowo-cowonya huehehehee

tik.. tik.. ._.

Jangan ngiler gaaaan :9


Ini gatau makanan siapa btw._.v

tengs semuaaa :') that's the great moment ever :D semoga tahun depan diberi kesempatan lagi~~ aamiin :3