Selasa, 14 Oktober 2014

Apa sih perintah pertama Bung Karno setelah terpilih menjadi presiden RI???

Oktober 2014, adalah bulan yang dimana kita tahu akan diadakan pelantikan orang nomor satu di Republik kita tercinta ini. setelah pemilihan penuh kontroversi. pembully-an dari tiap-tiap pendukung terhadap lawan pilihannya. dan berbagai sumpah serta nazar yang terucap entah sepenuh hati atau tidak jika jagoan pilihannya terpilih atau sebaliknya, akhirnya pada bulan ini tepatnya tanggal 22 Oktober 2014 akan dilantiklah secara resmi Presiden RI 2014-2019, Bapak Joko Widodo beserta wakil presiden, Bapak Jusuf Kalla.

Selain itu, kita juga mengetahui tentang pemilihan ketua-ketua baru untuk DPR dan MPR yang tergolong "tidak nyantai" dari berita di koran maupun di internet. ya, begitu banyak pemilihan ketua-ketua penting akhir-akhir ini. yang kemudian setelah terpilihnya mereka kita berharap akan keadaan Indonesia yang akan menjadi lebih baik dan baik lagi. dan beberapa diantara kita juga pasti membayangkan perayaan pelantikan tersebut dengan pesta mewah, kunjungan sana-sini, mengundang Bapak ini, mengundang Ibu itu, mengundang artis ini, mengundang artis itu, dan sebagainya. namun, pernahkah terlintas dalam benak kalian barang sekali, bagaimanakah perayaan pelantikan presiden pertama RI?? apakah perintah pertama presiden pertama RI setelah pelantikannya?? apakah juga diadakan pesta meriah oleh rakyat? atau...dijemput dengan mobil mewah pada saat itu? atau...mengundang Bapak, Ibu, dan artis ini-itu???

Tidak.

Ya, jawabannya adalah tidak. karena perintah pertama yang Bung Karno keluarkan seusai "pelantikan" itu adalah "Sate ayam 50 tusuk!".

***

18 Agustus 1945, seusai rapat kedua PPKI atau pengesahan UUD 1945, terjadilah penunjukan secara langsung oleh Otto Iskandar Dinata pemimpin pertama Indonesia yang tidak di interupsi maupun di sanggah oleh siapa pun dalam ruang sidang itu. tersebutlah Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai wakil presiden.

Setelah pengucapan terima kasih oleh Bung Karno karena telah diberi kepercayaan oleh semua peserta sidang dan disambut tepuk tangan, berdirilah semuanya dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Indonesia, tanah airkoe
Tanah toempah darahkoe
Disanalah akoe berdiri
Mendjaga Pandoe Iboekoe
Indonesia kebangsaankoe Kebangsaan tanah airkoe Marilah kita berseroe “Indonesia Bersatoe”
Hidoeplah tanahkoe
Hidoeplah neg’rikoe
Bangsakoe, djiwakoe, semoea
Bangoenlah rajatnja
Bangoenlah badannja
Oentoek Indonesia Raja

Setelah pelantikan sederhana itu, Soekarno pun pulang ke kediamannya di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 dengan berjalan kaki. tanpa penjagaan apalagi bodyguard. di tengah perjalanan, Bung Karno bertemu dengan seorang tukang sate "dengan ceker ayam tanpa baju" yang kemudian mengeluarkan perintah pertamanya sebagai presiden RI: "Sate ayam 50 tusuk!".

Karena tidak ada kursi, Bung Karno pun berjongkok dipinggir got kemudian menyantap sate ayamnya dengan lahap dan beginilah presiden pertama RI dalam merayakan pengangkatannya sebagai kepala negara.

***

Begitulah kisah yang diceritakan Soekarno dalam "Penyambung Lidah Rakyat" karya Cindy Adams yang diterbitkan Yayasan Bung Karno pada tahun 2007.

Lihat betapa bahwa pelantikan atau pengangkatan bukanlah sesuatu yang harus selalu disambut dengan pesta meriah atau panggung tinggi, tapi dengan jiwa kepemimpinan yang mantap, kesederhanaan pun terlihat lebih berharga dari semua harta.

http://astridputrinda.blogspot.com/2013/06/wajah-ir-soekarno.html

Terima kasih :D

Sumber ide: 1cak.com